1.
Apa yang
dilakukan Eksekutif?
Executive Information Sistem (EIS)
merupakan suatu kombinasi antara Management Information Sistem (MIS)
dengan Decision Support Sistem (DSS)dan AI untuk membantu pihak eksekutif dalam
mengidentifikasikan dasar suatu masalah dan mencari jalan keluarnya. EIS juga
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja perusahaan
dari berbagai sudut pandang. Juga memberikan suatu gambaran yang
fleksibel dan mudah dimengerti oleh pihak eksekutif dalam melihat sumber masalah
dan jalan keluarnya.EIS ini memberikan suatu kemudahan bagi pihak eksekutif
untuk menyediakan akses yang cepat ke informasi-informasi yang terjadi saat itu
dan akses langsung pada laporan-laporan manajemen.EIS ini sangat mudah
digunakan, dilengkapi dengan tampilan grafik.
2.
Bagaimana eksekutif
berfikir?
Profesor
Daniel J. Isenberg dari Harvard meneliti proses berpikir lebih dari selusin eksekutif
selama dua tahun untuk mendapatkan pandangan mengenai apa yang dipikirkan
eksekutif dan bagaimana mereka menerapkan pikiran mereka.
·
Apa yang
dipikirkan Eksekutif
Eksekutif
berpikir mengenai dua kelompok umum masalah bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan
dan bagaimana menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Dalam
hal memikirkan mengenai cara membuat sesuatu dilaksanakan, eksekutif lebih
memerhatikan hal – hal organisasional dan pribadi dalam mendapatkan bawahan
untuk memecahkan suatu masalah daripada apa pemecahan spesifik itu nantinya.
·
Proses
Berpikir saat memecahkan Masalah
Seorang
eksekutif sering melompat dari definisi masalah ke penerapan solusi dan
kemudian kembali ke evaluasi alternative. Eksekutif memang membuat keputusan
rasional, tetapi keputusan tersebut mungkin tidak selalu merupakan hasil
dari mengikuti serangkaian langkah – langkah yang terdefinisikan secara baik
dalam urutan yang sama.
Isenberg
yakin bahwa eksekutif menggunakan intuisi pada tiap langkah dari proses
pemecahan masalah. Intuisi mungkin memainkan peranan yang lebih penting pada
tingkat eksekutif daripada di tingkat lain karena sifat masalah yang tidak
terstruktur dan juga luasnya pengalaman eksekutif yang dapat diterapkan.
3.
Kebutuhan informasi
eksekutif yang unik
Eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses
berpikir yang unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Ada 3
penelitian mengenai penggunaan informasi oleh eksekutif.
a)
Penelitian Mintzberg
orang pertama melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif.
Ada 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO – tugas administrasi (desk
work) 22%, panggilan telepon 6%, pertemuan takterjadwal 10%, pertemuan
terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
b)
Penelitian Jones dan McCleod
Penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5 eksekutif. Para eksekutif
tersebut mencakup CEO suatu rangkaian took pengecer, CEO suatu bank, presiden direktur
suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur keuangan, dan wakil presiden
direktur perpajakan. Ada tiga penemuan penelitian yang paling menonjol :
· Sebagian besar informasi eksekutif berasal dari sumber daya lingkungan,
tetapi informasi intern diberi nilai lebih tinggi.
· Sebagian besar informasi eksekutif berbentuk tertulis, tetapi informasi lisan
diberi nilai lebih tinggi.
· Para eksekutif mendapatkan sangat sedikit informasi langsung dari komputer.
c)
Penelitian Rockart dan Treacy.
Sukar untuk membedakan usaha pada system informasi eksekutif antara penelitian Mintzberg
dan penelitian 1980-an oleh John Rockart dan Michael Treacy, keduanya dari
MIT.Salah satu hasil penelitian mereka yang menyatakan bahwa dari 16 perusahaan
yang diamati satu dari 3 pejabat puncak – sangat sering CEO – menggunakan sendiri
komputer. Salah satu pendukung komputer yang paling berdedikasi adalah Ben W.
Heineman, CEO dari Northwest Industries. Istilah Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) pertama kali muncul dalam laporan penelitian Rockart dan Treacy. Para
peneliti tersebut menemukan:
· Tujuan sentral :eksekutif menggunakan informasi computer terutama dalam
perencanaan dan pengendalian.
· Inti data bersama : database berisi informasi mengenai berbagai industri,
pelanggan, pesaing dan unit-unit bisnis dalam 3 periode waktu : masa lalu,
kini, dan masa depan.
· Dua metode penggunaan utama :eksekutif menggunakan EIS untuk mengakses
status saat ini dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas
data.
· Organisasi pendukung : para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir
EIS. Pelatih EIS adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi atau organisasi konsultasi
luar yang menyediakan bantuan dalam memulai sistem. Sopir EIS adalah anggota staf
eksekutif yang mengoperasikan peralatan bagi eksekutif.
4.
Saran-saran
untuk memperbaiki system informasi eksekutif
Eksekutif harus mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan peran komputer dalam sistem informasi
mereka. Ada 5
langkah yang bisa dilakukan :
1. Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2. Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber tersebut.
3. Memanfaatkan peluang: jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4. Menyesuaikan sistem pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik
5. Memanfaatkan teknologi : Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
1. Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2. Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber tersebut.
3. Memanfaatkan peluang: jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4. Menyesuaikan sistem pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik
5. Memanfaatkan teknologi : Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
5.
System informasi
eksekutif berbasis computer
Sistem
informasi eksekutif ( executive information system) EIS merupakan suatu
system yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat
rincian. Istilah system pendukung eksekutif (executive support system )
ESS juga digunakan. Kita akan menggunakan istilah EIS dan menganggap bahwa
system itu meliputi computer
·
Model EIS
Konfigurasi
EIS berbasius computer biasanya meliputi suatu computer personal. Dalam
perusahaan besar PC tersebut dihubungkan dengan mainframe. Komputer personal
eksekutif itu berfungsi sebagai eksekutif workstation. Konfigurasi perangkat
kerasnya mencakup penyimpanan sekunder , kebanyakan dalam bentuk hard disk,
yang menyimpan database eksekutif.
Database
eksekutif berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh
computer sentral perusahaan. Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan
tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk
melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem itu juga memungkinkan pemakai
menggunakan system pos elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi
lingkungan. Dalam beberapa kasus, personil pendukung EIS memasukkan berita
terbaru dan penjelasan informasi.
6.
Keputusan penerapan
EIS
Untuk menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3
pertimbangan yang perlu dilakukan:
1. Perlukah kita mengembangkan EIS?
Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan
sistem yang ada sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun
rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada
masing-masing perusahaan).
2. Aapakah tersedia perangkat lunak produktivitas
perorangan siap pakai (prewritten personal productivity software) yang
memenuhi kebutuhan eksekutif? J
Jika ada , gunakan peralatan lunak tersebut
Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa
pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan
perangkat lunak
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli;
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan
perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).
7.
Faktor penentu
kenerhasilan EIS
Para
eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep dalam
EIS yaitu factor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception dan model mental.
a.
Critical Success Factor (CSF)
b.
Management By Exception (MBE) c. Mental Models
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor
eksekutif yang mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik
CEO, harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong
penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor
eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil
presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan
spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staf jasa informasi yang sesuai;
tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif
menggunakan system itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai; H/W
dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen data; data harus selalu
mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga
perlu analisis melalui drill-down – dengan bertanya kepada
manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan
bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi
kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas penolakan organisasi.
Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan.
Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal tersebut, kemudian menerapkan EIS
dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen
tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin
menerima output yang sama.
8.
Kecerdasan
EIS masa depan
1.
Penggunaan EIS di Perusahaan
Besar akan menjadi Umum. Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar
belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada
software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi
untuk pengembangan system pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS
pada hampir semua perusahaan besar.
2.
Kebutuhanakan Software EIS
KhususBerhargaMurah. Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil tidak
begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas tinggi,
mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan banyaknya pemasok
yang memasuki pasar.
3.
SIM dan DSS Masa Depan Akan
Tampak Seperti EIS Masa Kini. Adanya perluasan penggunaan EIS ketingkat yang
lebih bawah maka kelas baru software SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
4.
Eksekutif akan menjaga Komputer
Dalam Perspektif. Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun
para eksekutif sadar bahwa computer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi
mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan computer kedalam system informasi
mereka maka peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi
yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar