Senin, 15 Desember 2014

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

1.      Fungsi Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama yaitu:

1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). Sumber daya manusia membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

2. Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untukmeningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.

3. Manajemen Data. Sumber daya manusia menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

4. Penghentian dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

2.      Evolusi System Informasi Sumber Daya Manusia
Evolusi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sampai akhir-akhir ini, manajemen kurang memberikan perhatian pada data personil dibandingkan dengan perhatian yang diberikan pada data yang menjelaskan uang dan arus material. Rangsangan untuk menaikkan status data personil diberikan oleh peraturan pemerintah seperti EEO ( Equal Employment Opportunity ), OSHA ( Occupational Safety and Health  Administration ), dan AAP ( Affirmative Action Program ), yang diberlakukan selama tahun 1960-an dan 1970-an.
Manajemen puncak perusahaan mulai meangalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan sistem informasi berorientasi informasi. Sistem baru dikembangkan oleh spesialis informasi dan jasa informasi, bekerjasama dengan pemakai di bagian sumber daya manusia. Pengolahan dilakukan di komputer berskala besar yang ditempatkan di SI.
Saat komputer mikro muncul, SDM mulai memasangnya dalam areanya. Beberapa digunakan secara berdiri sendiri, beberapa dibuat jaringan untuk membentuk LAN, dan beberapa dihubungkan dengan fasilitas komputer sentral perusahaan. Beberapa organisasi SDM bahkan memasang komputer mini bahkan mainframe mereka sendiri.




3.      Model System Informasi Sumber Daya Manusia

Model HRIS meliputi tiga subsistem input :
• SIA (Sistem Informasi Akuntansi).
Menyediakan data personil yang berkaitan dengan keuangan.
• Penelitian Sumber Daya Manusia.
Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh
ü  Penelitian Suksesi (succession study).
ü  Analisis dan evaluasi jabatan (job analysis and evaluation).
ü  Penelitian keluhangrievance studies)
• Inteligen Sumber Daya Manusia.
Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi :
ü  Inteligen Pemerintah
ü  Inteligen Pemasok
ü  Inteligen Serikat Pekerja
ü  Inteligen Masyarakat global
ü  Inteligen masyarakat Keuangan
ü  Inteligen Pesaing
Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.
Model HRIS meliputi enam subsistem output yaitu :
ü  Subsistem Perencanaan Kerja.
ü  Subsistem Perekrutan
ü  Subsistem Manajemen Angkatan Kerja.
ü  Subsistem Tunjangan.
ü  Subsistem Benefit.
ü  Subsistem Pelapor Lingkungan.

4.      Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

HRD atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari :
Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit (Compensation and Benefit), Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS.
Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi.
Seleksi dan rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun assessment center.
Training dan development memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Menurut survey DDI mengenai Leadership Forecast 2005|2006, beberapa metode pengembangan yang populer saat ini adalah on-the-job training dan coaching disusul training.
Compensation and Benefit berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.
Penilaian kinerja merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja para pegawai hingga laras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi. Saat ini kami melihat berbagai strategi/metode/sistem penilaian kinerja, namun kami percaya bahwa tanpa eksekusi yang efektif maka strategi/metode/sistem yang sudah disusun akan menjadi sia-sia. Strategi penilaian kinerja yang ideal menurut kami harus dapat menjawab perkalian berikut ini:
Strategic Business Focus x Cascading Accountabilities x High Quality Interactions x Ensured Sustainability = Strategy Realized
Career Planning bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing, penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya (horizontal carreer path).
Employee Relation Management biasanya juga berfungsi sebagai internal PR bagi setiap kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai berbagai aspek dalam organisasi.
Separation Management adalah fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
Personnel Administration yang biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.

Daftar Pustaka 

Minggu, 14 Desember 2014



Sistem Informasi Keuangan

1.     Model System Informasi Keuangan

Terdapat 2 model dalam sistem informasi keuanagan :
1. Sub Sistem SIA : Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntansi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntansi berperan penting dalam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
  • Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan
  • Catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa)
  • Sistem Informasi Akuntansi merupakan satu-satunya komponen input yang terdapatpada seluruh sistem informasi fungsional.
2. Sub Sistem Audit Internal, merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha   untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Terdapat dua jenis auditor yaitu auditor eksternal yang biasa terdapat pada perusahaan kecil, dan auditor internal yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar. Terdapat 4 kegiatan dasar di dalam komponen Audit Internal, yaitu:
  • Keuangan, yaitu kegiatan menguji keakuratan dari catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
  • Operasional, yaitu kegiatan memeriksa efektivitas prosedur. Kegiatan ini dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis siklus hidup sistem.
  • Kesesuaian, yaitu kegiatan yang merupakan lanjutan dari kegiatan operasional. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berjalan dengan baik.
  • Rancangan Sistem Pengendalian Internal, yaitu kegiatan yang merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar dapat berjalan lebih baik.
3. Sub Sistem Intelijen Keuangan, yaitu mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Komponen ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari beberapa pihak antara lain : 
  • Informasi pemegang saham, contoh: Laporan tahunan atau triwulan.
  • Informasi Masyarakat Keuangan.
  • Pengaruh lingkungan pada arus uang (Pemerintah Pusat dan Daerah)
 
B. Sub Sistem Output, juga terdiri dari 3 Sub Sistem yaitu :

1.      Sub Sistem Peramalan, yaitu kegiatan matematis tertua dalam bisnis, dimana pada komponen Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut panjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. 

Terdapat dua metode peramalan, yaitu:

Metode peramalan nonkuantitatif, yaitu metode peramalan yang tidak melibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif

Metode Kuantitatif, yaitu metode peramalan yang melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal (variable terikat) dengan kegiatan lain (variable bebas)

2. Sub Sistem Manajemen Dana, yaitu bertugas untuk mengelola arus keuangan, dan menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem Manajemen Dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang keluar masuk perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya waktu yang akan datang. Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan pendapatan dari dana yang telah diinvestasikan.

3. Sub Sistem Pengendalian, yaitu kegiatan yang memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia. Komponen ini terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh komponen pemroses data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Komponen pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol penggunaan anggaran.







2.     Bagaimana Manager Menggunakan Sistem Informasi Keuangan

Tabel 1 mengidentifikasi pemakai system informasi keuangan. Eksekutif dalam fungsi financial seperti wakil presiden direktur keuangan dan controller menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output.
Eksekutif lain, termasuk anggota dewan direksi juga menggunakan semua output. Manajer tingkat yang lebih rendah dan staf professional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka.

Tabel 1. PEMAKAI SYSTEM INFORMASI KEUANGAN
                                                          Subsistem
Pemakai
Peramalan
Manajemen dana
Pengendalian
Wakil Presiden  keuangan
X
X
X
Eksekutif lain
X
X
X
Controller
X
X
X
Manajer akuntansi


X
Manajer perenc. keu.
X

X
Direktur anggaran


X
Manajer Fungsional lain
X
X
X

Daftar pustaka :


Minggu, 07 Desember 2014

Sistem Informasi Manufaktur

 A.    Komputer sebagai bagian dari sistem fisik
a)      Computer-Aided Design
Adalah yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD pertama keluar dalam industry dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diambil alih oleh pembuat mobil. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
b)      Computer-Aided Manufacturing
Adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
c)      Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial, alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robotik dikenal dalam industri mobil sekitar tahun 1974.Komputer sebagai sistem informasi

B.     Komputer sebagai sistem informasi
Ø  Sistem titik pemesanan kembali
Setelah computer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan kembali, dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesan kembali disebut titik pemesanan kembali.
Ø  Material requirements planning
Pada awal tahun 1960-an, Joseph Orlicky dari J. I. case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajement material yang disebut material requirement planning. Material requirement planning adalah suatu strategi material proaktif. Material requirement planning lebih melihat ke masa depan dan mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukan. Dari pada harus menunggu hingga saat memesan.
Komponen utama sistem material requirement planning
1. Sistem penjadwalan produksi menggunakan empat file data dalam menyiapkan master production schedule.
2. Sistem requirement planning menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan
3. Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengan sistem capacity requirements planning untuk memastikan bahwa produksi terjadwal itu sesuai dengan kapasitas pabrik.
4. Sistem pelepasan pesanan menggunakan jadwal pesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.
Material requirement planning memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara lebih baik.

C.    Model sistem informasi manufaktur
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari:
a. Sistem informasi akuntansi
b. Sub sistem industrial engineering (IE)
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
b. Sub sistem persediaan
c. Sub sistem kualitas
d. Sub sistem biaya

D.    Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem out put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan seluruh operasi. Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.

DAFTAR PUSTAKA 

Minggu, 30 November 2014

Sistem Informasi Pemasaran



Sistem Informasi Pemasaran
1.      Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya. 
Disini akan dibahas struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi.
Ciri-ciri nya adalah:
- Organisasi kecil
- Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
- Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
- Pengawasan dilakukan secara ketat

Kebaikan struktur organisasi ini adalah:
- Program terarah jelas dan cepat
- Anggaran personalia dan sarana tepat dan sesuai
- Pengawasan dilakukan secara ketat

Keburukan struktur organisasi ini adalah:
- Bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
- Koordinasi sulit dilaksanakan
- Inspeksi sulit dilaksanaka

2.      Sistem Informasi Fungsional
Sistem Informasi Fungsional adalah Sistem Informasi yang memberikan informasi kepada kelompok / orang pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan
Ada beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu :
1.   Sistem Informasi Akuntasi
–> menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan transaksi dalam perusahaan
2.   Sistem Informasi Keuangan
–> mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya keuangan
3.   Sistem Informasi Manufaktur
–> mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan masalah yang memliki hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan
4.   Sistem Informasi Pemasaran
–> menyelesaikan aktifitas pemasaran
5.   Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
–> aktivitas manajemen personalia
-Sistem Informasi Akuntasi
Menurut Wilkimon, 2000, Sistem Informasi Akuntasi merupakan kerangka pengkordinasian Sumber Daya ( data, material, peralatan, supplier, personal, & biaya ) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik yang menjadi keluaran berupa infomasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan :
·      Sistem Informasi Akuntasi melakukan proses pengumpulan, pengolahan data, analisa dan menghasilkan sebuah laporan keuangan.
·      Sistem Informasi Akutansi lebih ke data daripada yang bersifat historis karena Sistem Informasi Akuntasi mencari nilai
·      Yang menjadi pemakai informasi keuangan Sistem Informasi Akutansi yaitu pihak dalam perusahaan, terutama manejemen dan pihak luar yang berkepentingan
Proses Sistem Informasi Akuntasi :
·      Proses Transaksi
o  Pertukaran nilai ( dari pemberi data ke bagian keuangan )
o  Tipe tranksaksi dasar
§  penjualan produk / jasa
§  pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa dan aset tetap dari supplier
§  penerimaan dan pengeluaran kas
o  Sistem Informasi Akuntasi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan.
·      Pemrosesan transaksi
o  membantu pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas
o  adanya keluaran yang berupa laporan keuangan ( jurnal, buku besar, dll )
Tugas – tugas dasar dari Sistem Informasi Akutansi yaitu :
·      Pengumpulan data
·      Manipulasi / Pemrosesas Data
o  Klarifikasi
o  Pengurutan
o  Perhitungan
o  Pengihtisaran
·      Manajemen Data
·      Pengendalian Data
·      Penyiapan dokumen
Proses Data merupakan proses perubahan input menjadi output
Fungsi terdiri atas langkah – langkah :
·      Klarifikasi
·      Menyalin Data
·      Mengurutkan, Menyusun data
·      Mengelompokkan transaksi sejenis
·      Menggabungkan beberapa arsip ( kegiatan sama yang diulang )
·      Melakukan perhitungan
·      Peringkasan / penjumlahan data kualitatif
·      Pembandingan data
Ada 3 langkah dalam manajemen data :
·      Penyimpanan
·      Pemutakhiran
·      Pemunculan kembali
Dalam pengendalian data, tidak semua orang dapat mengkases. hanya beberapa orang yang mempunyai hak untuk mengakses dengan tujuan untuk menjamin keamanan aset / data dan untuk menjamin akurat tidaknya suatu data. Dalam penyiapan dokumen ada 2 langkah yaitu Pengintepretasian dan pelaporan.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntasi :
·      Melaksanakan tugas yang diperlukan
·      Berpegang pada prosedur standar
·      Data secara rinci
·      Berfokus pada historis ( berlaku pada saat 2 data berhubungan )
·      Ada informasi pemecahan masalah minimal




-Sistem Informasi Keuangan
Sistem Infomrasi keuangan berfungsi menyediakan informasi mengenai masalah keuangan. data keuangan berasal dari sumber interal dan eksternal. Dalam Sistem Informasi Keuangan terdapat beberapa Subsistem , yaitu :
·      Subsistem intelijen yang berfungsi mencari dana / menambah dana dari sumber yang sehat ( tidak bermasalah ).
·      Subsistem Audit yang memeriksa catatan keuangan untuk menguji keuangan
·      Subsistem Informasi Akutansi berhubungan dengan keuangan perusahaan
·      Subsistem peramalan yang memproyeksikan keuntungan.
Ada 2 jenis audit yaitu Audit Keuangan dan Audit Operasional :
·      Audit Keuangan terdiri dari Auditor Internal dan Eksternal
·      Audit Operasional memeriksa efektivitas prosedur
Dalam Sistem Informasi keuangan terdapat manajemen dana yang mengatur agar dana tetap stabil dan mengelola kas sehingga memiliki manfaat yang tinggi. selain itu juga ada pengendalian dana suaya dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Dalam melaksanakan pengaturan anggaran ada beberapa proses yang dilalui. yang pertama akan dilakukan peramalan berapa kira – kira dana yang akan dipakai, kemudian laporan tersebut berlanjut ke bagian manajer puncak menerima laporan dan dilaksanakan model perencanaan sumber daya yang kemudian sampai pada manajer masing – masing bidang dan kemudian kembali ke manajer puncak yang menentukan anggaran operasi terakhir

- Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi manufaktur mendukung fungsi produksi dalam perusahaan. Komputer pada manufaktur memiliki 2 fungsi yaitu :
·      Sebagai Sistem Fisik
o  Aplikasi untuk mengontrol mesin
o  Robotik
Otomatisasi melaksanakan tertentu dalam proses manufaktur
o  CAD -> Computer Aided Design
CAD berfungsi membantu menyelesaikan design yang rumit
o  CAM -> Computer Aided Manufacturing
CAM berfungsi untuk melibatkan komputer dalam proses produksi
·      Sebagai Sistem Informasi
o  ROP ( Reorder Point ) Sistem
ROP merupakan sistem paling sederhana, karena hanya mengecek data dan melakukan warning
o  MRP ( Material Resource Planning )
MRP berfungsi melakukan pengendalian bahan baku, melakukan analisa, dan perencanaan produksi
o  MRP II ( Manufacture Resource Planning )
MRP II merupakan pengembangan dari MRP
o  JIT ( Just In Time )
JIT berhubungan dengan ROP dimana jika ada keterlambatan akan menjadi kerugian karena menyebabkan biaya menjadi besar.
Sistem informasi Manufaktur terdiri dari :
·      Subsistem Input
o  Informasi akuntasi -> menyediakan data input
o  Subsistem Rekayasa Industru -> proses produksi agar lebih efisien
o  Subsistem Intelijen Manufaktur -> menyediakan data yang berasal dari luar
·      Subsistem output
o  Subsistem Produksi
o  Subsistem persediaan
o  Subsistem kualitas
o  Subsistem biaya

Model Sistem Manufaktur
ada 2 subsistem dalam model sistem manufaktur :
·      Subsistem Input
o  Subsistem Indutrial Engineering
o  Sistem Informasi Akutansi
o  Subsistem Intelijen Manufaktur
·      Subsistem Output
o  Subsistem Produksi
o  Subsistem Persediaan
o  Subsistem Kualitas
o  Subsistem Biaya

3.      Prinsip-prinsip Pemasaran
1. Branding produk 
Sebelum anda menjual produk anda dipasaran sebaiknya jangan  langsung melemparkannya ke pasaran sebelum kita mengenalkan brand (merek) produk anda tanpa memperhatikan brand produk tersebut,  yang bertujuan untuk membangun reputasi atau pencitraan yang baik kepada konsumen, bisa dipastikan bila para pelaku usaha bakal kesulitan memasarkan produk-produknya bila tidak melakukan hal demikian. Sebab, konsumen belum mengenal brand Anda dan belum yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan.

2. Mengenal target potensial
Sebagai pelaku pasar, tentunya Anda harus jeli dan teliti dalam mengenali target (calon konsumen) yang akan Anda bidik. Hal ini sangatlah penting, agar Anda tidak menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya untuk menawarkan sebuah produk kepada mereka yang bukan termasuk target pasar Anda. Contohnya saja bila Anda hendak memasarkan mainan anak atau bisnis rumahanlainya maka sebelumnya Anda harus benar-benar paham siapa saja target pasar yang bisa Anda bidik untuk mendatangkan penjualan.

3. Membuat jadwal promosi
Kesuksesan strategi pemasaran tidak dapat diraih dalam waktu sehari ataupun dua hari. Dibutuhkan perencanaan yang matang serta komitmen yang cukup besar dari para pengusaha untuk bisa memasarkan produknya dengan maksimal. Karena itu, para pengusaha dituntut untuk membuat perencanaan pemasaran (jadwal promosi) yang bisa berjalan secara rutin setiap harinya. Misalnya saja dimulai dengan mempersiapkan bahan presentasi, membuat jadwal harian berpromosi online maupun offline, melakukan follow up calon konsumen setiap minggunya, memperluas networking secara rutin, dan lain sebagainya.

4. Jangan pernah memaksa para konsumen
Meskipun Anda ingin memenuhi target pasar yang telah ditentukan, namun jangan pernah memaksa para calon konsumen untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Perlakukanlah para konsumen seperti Anda ingin diperlakukan orang lain, dan jangan sekali-kali memohon konsumen hingga berlebihan, karena strategi tersebut bisa merusak nama baik perusahaan Anda dan hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para calon konsumen.

5. Jadilah solusi bagi permasalahan konsumen
Pada dasarnya setiap konsumen tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan para pelaku pasar. Namun mereka membutuhkan sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Karena itu, jadilah problem solver bagi setiap konsumen Anda dan berikan pelayanan prima bagi mereka yang membutuhkan produk Anda. Contoh sederhana bisa kita lihat dari kebiasaan para ibu rumah tangga yang mencari produk deterjen kualitas unggul untuk membantu mereka dalam menghilangkan noda-noda di pakaian kotor.

4.      Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 profesor phillip kotler dari northwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran(marketing nerve center)untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran.ia mengidentifikasikan 3 jenis informasi pemasaran :
1.1 Intelejen pemasaran(marketing intelligence)informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
1.2 Informasi pemasaran intern(internal marketing information)informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
1.3 Komunikasi pemasaran(marketing communication)informasi yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.

5.      Model Sistem Informasi Pemasaran
a)Subsistem Pemrosesan Data,
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian:
1)      Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
2)      Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
3)       Pengamatan, dan
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
4)       Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
♫ Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
♫ Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
b)      Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
c)      Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.
Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
d)     Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
♫ Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
♫ Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
e)      Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.
f)       Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.

6.      Bagaimana Manajemen menggunakan sistem Informasi Pemasaran
 Penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik mengenai cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat pemasaran.
a)      Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh konsumen.
b)      Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pemasaran.
c)      Kita telah mengetahui bahwa intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat dalam penentuan harga.
d)     Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sisetm tersebut hanya untuk menejer di area tersebut, output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.

Daftar Pustaka 
http://puspa06.wordpress.com/2011/11/23/model-sistem-informasi-pemasaran/
http://dhealarasati.blogspot.com/2009/11/sistem-informasi-pemasaran.html
http://si0001.wordpress.com/2012/09/27/sistem-informasi-fungsional-part-1/
http://yusup-doank-2.blogspot.com/2011/06/sistem-informasi-pemasaran.html